Selasa, 03 Juni 2014

Apa Perbedaan Gensei dengan Bisnis MLM lainnya?



 Ada tiga poin utama yang membuat Gensei ini berbeda dengan umumnya.
    http://1.bp.blogspot.com/-EOo_AEWtCrg/U3q9FZhn8mI/AAAAAAAAAHs/q2GM1awnvEk/s1600/profile-photo-genseiindo-96x96.jpg
  1. Gensei merupakan bisnis murni dimana keuntungan yang diraih dan dibagikan dihitung atas dasar omzet., bukan atas dasar keseimbangan kaki atau atas dasar keseimbangan omzet.  Jika seorang mitra hanya memiliki satu jalur yang bertumbuh dengan omzet yang cukup signifikan, maka yang bersangkutan bisa meraih bonus yang tidak terbatas hanya dengan cara memenuhi kewajiban pribadi saja yaitu melakukan pembelian minimal 200 PV setiap bulan. Jika Gensei menggunakan hukum keseimbangan kaki atau hukum keseimbangan omzet maka bonus yang unlimited tadi tidak bisa dinikmati oleh mitra karena untuk bisa meraih bonus yang signifikan maka mitra harus memiliki minimal 2 jalur dengan omzet yang relatif seimbang. Konsep keseimbangan kaki atau keseimbangan omzet tidak murni menghitung dan membagikan bonus atas dasar omzet, tetapi atas dasar keseimbangan kaki atau keseimbangan omzet. Hal ini lah yang membuat umumnya bisnis MLM tidak lagi merupakan bisnis murni; mitra bukan sibuk membesarkan omzet, tetapi sibuk menyeimbangkan kaki atau menyeimbangkan omzet.
  2. Pembagian hasil atau keuntungan menggunakan fizex percentage, bukan floating percentage. Ketika mitra mempelajari persentase pembagian bonus yang ada dalam sebuah marketing plan, maka biasanya mereka bisa menghitung total persentase yang dicanangkan untuk para mitranya, dan hal ini sering disebut dengan payout. Tetapi tidak semua para pelaku bisnis MLM mengetahui dengan pasti bahwa payout tersebut tidak mungkin akan terbagikan "habis". Jika payout yang tertera dalam marketing plan adalah 40%, maka dalam sistem database bisnis MLM, payout real yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tidaklah 40%. Artinya bakal selalu ada sisa yang belum terbagikan. Untuk membuktikan semua itu dibutuhkan "will" untuk menggunakan konsep yang transparan. Hanya Gensei yang berani melakukan itu.
  3. Gensei merupakan bisnis yang transparan. Setiap mitra tahu berapa omzet perusahaan setiap periodenya; setiap orang tahu berapa bonus yang harus dibagikan; setiap mitra tahu berapa bonus yang terbagikan, dan setiap mitra tahu kemana sisa bonus yang belum terbagikan disalurkan. Konsep transparansi ini seiring dan sinkron dengan konsep bisnis kemitraan. Setiap mitra yang akan mengembangkan bisnis Gensei ini sudah difasilitasi dengan data yang transparan sehingga mereka bisa mengembangkan bisnis Gensei ini dengan benar, menceritakan data dengan sebenar-benarnya dan tidak ada unsur yang disembunyikan. Hal ini dilakukan oleh Gensei agar  antara mitra dengan perusahaan tidak melakukan suatu kesepakatan ikatan bisnis yang tidak jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar